Rabu, 04 Maret 2009

Mengenal Asam Urat

Asam Urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang yang masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini. Sebenarnya, seperti apa penyakit ini? Apa saja gejala, penyebab, dan solusinya? Serta makanan apa yang menjadi pantangan? Berikut kita akan membahasnya.

Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

Kesimpulan singkat tentang asam urat :

*Gejala Asam Urat*
1. Kesemutan dan linu
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

*Solusi Mengatasi Asam Urat*
1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
2. Kontrol makanan yang dikonsumsi.
3. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

*Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)*
1. Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
2. Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
3. Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.
4. Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
5. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
6. Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis.
Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.
7. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak.

Pantang Asam Urat, Seperti Apa?

Serba salah. Begitu perasaan seorang ibu pengidap asam urat. Makan sembarangan, jempol kaki dan tumit jadi nyeri seperti tertusuk. Pantang macam-macam makanan, takut kekurangan gizi. Apa pula beda penyakit asam urat dan rematik?

Kasus:
"Saya sudah beberapa tahun dinyatakan asam urat tinggi (lebih dari 9). Kadang-kadang ada rasa nyeri tertusuk dijempol kaki dan atas tumit sehabis makan hati dan ampela ayam. Bukan itu saja yang menimbulkan penyakit asam urat saya kumat. Habis makan sayur dan kacang, jadi kumat juga. Saya sekarang jadi takut makan apa-apa, dan mulai ’mutih’ saja. Lama-kelamaan, karena pantang macam-macam makanan, saya takut malah kekurangan gizi. 1) Dokter, apa saja yang harus saya pantang supaya asam urat tidak kumat dan saya tak sampai kekurangan gizi? 2.) Apa bedanya penyakit asam urat dengan penyakit rematik? Terima kasih."

Jawaban:
Saya prihatin dengan yang Anda alami selama ini. Seharusnya tidak perlu sampai “mutih” begitu. Karena tentu jauh lebih banyak bahan makanan, termasuk sayur-mayur dan bebuahan, yang boleh dikonsumsi pengidap asam urat tinggi dibanding yang perlu dipantang.
Normal, dalam tubuh ada asam urat juga, tetapi kadarnya terbatas saja. Baru apabila asam urat melebihi normal (lebih dari 7), orang dikategorikan mengidap asam urat tinggi. Artinya, metabolisme purin dalam tubuhnya terganggu.
Metabolisme purin terganggu bisa karena asupan bahan makanan dengan purin tinggi yang sangat berlebihan, atau bisa juga karena pengeluaran asam urat terhambat. Pada orang jenis yang begini, kendati asupan purin tidak berlebih, asam urat darah tetap saja tinggi.
Bisa juga sebab keduanya. Asupan purin berlebihan, dan pengeluaran asam uratnya terhambat.
Apa pun penyebabnya, asam urat dalam darah yang dibiarkan tinggi, bisa buruk akibatnya. Selain menimbulkan keluhan nyeri pada sendi dan otot, asam urat berlebihan juga membentuk kristal urat batu kemih. Adakalanya, meski asam urat darah tinggi, belum tentu muncul keluhan. Oleh karena itu, asam urat yang tidak begitu tinggi pun harus diturunkan.
Obatnya Berbeda
Keluhan asam urat menyerupai rematik atau encok. Nama penyakitnya pirai atau gout. Bedanya dengan encok lainnya, pada encok urat biasanya mengenai bagian sendi yang dekat dengan permukaan kulit, sering-sering di sendi jempol kaki. Bagian sendi ini mudah terpapar hawa dingin atau gesekan mekanik. Sepatu kelewat sempit, besoknya jempol bengkak, biasanya encok urat penyebabnya.
Encok lainnya menyerang sendi mana saja. Ada yang simetris kiri dan kanan, ada yang hanya mengenai sendi-sendi besar saja, atau ada juga yang hanya pada sendi-sendi kecil saja.
Beda nyerinya, pada encok urat, nyerinya seperti ditusuk jarum, sampai tidak berani jalan. Encok umumnya seperti nyeri tekan biasa. Sama-sama bengkak, merah meradang, dan bisa disertai demam.
Pada rematik tidak ditemukan asam urat tinggi. Pemeriksaan darah kasus rematik mungkin hanya zat "faktor rematik” saja yang tinggi dalam darah, selain ada unsur darah lainnya, tergantung jenis rematiknya.
Obat untuk encok urat berbeda dengan encok rematik umumnya. Pada encok urat, selain memberi obat pereda nyeri, kadar asam urat dalam darah juga harus diobati agar turun sampai di bawah normal.
Selain itu secara berkala kadar asam urat perlu diperiksa ulang. Mengapa? Sebab pada mereka yang berbakat asam urat, serangan penyakit pirai akan secara periodik berulang.
Obat antiurat hanya menurunkan kadar asam urat yang telanjur berlebihan. Namun, tidak untuk seterusnya kadar asam urat akan terus stabil normal bila tidak pantang makanan.
Sekali sudah kena asam urat, seterusnya wajib pantang semua jenis menu dengan kandungan purin tinggi. Apa sajakah itu?
Jenis makanan yang mutlak harus dipantang pengidap asam urat: Udang, ginjal, hati, jantung, ikan sardin, ikan hering, kaldu daging, dan daging angsa.
Konsumsi dibatasi: Jenis ikan-ikan lain, daging sapi, daging unggas, jamur, asparagus, bayam, kembang kol, buncis, kacang-kacangan.
Bebas dikonsumsi: susu, telur, tempe, oncom, buah dan sayur-mayur lain
Yang menghambat pengeluaran asam urat: alkohol, menu berlemak, benda keton (kencing manis), kelaparan (diet ketat).
Yang perlu diperbanyak: menu karbohidat, air minum.
Jangan Dipijat
Kapan obat antiurat boleh distop? Setelah kadar asam urat dalam darah mencapai nilai di bawah normal. Mungkin seminggu, mungkin sebulan, mungkin juga perlu waktu lebih lama. Tergantung seberapa tinggi asam urat dalam darah, dan seberapa ketat pantang jenis makanan dengan purin tinggi dilakukan.
Pada waktu penyakit asam urat atau piral atau gout menyerang, sebaiknya tidak memijatnya. Pijatan pada sendi yang ada kristal urat bukannya meredakan keluhan nyeri, malah nyeri akan semakin menjadi-jadi. Mengapa? Karena kristal urat yang tersangkut di sendi menyerupai jarum-jarum halus. Bila sendi yang ada kristal uratnya dipijat, berarti secara mekanis jarum-jarum kristal urat tersebut akan lebih keras menusuk-nusuk permukaan sendi.
Yang berbakat asam urat tinggi juga perlu memperhatikan pola berkemih. Selain banyak minum, tidak menahan kencing, amati pula kemungkinan terbentuknya batu urat di saluran kemih. Oleh karena itu, berkemih harus senantiasa lancar.
Serangan batu urat diawali dengan nyeri atau tidak enak di pinggang. Mungkin disertai demam dan kencing terasa nyeri, selain serangan kolik di perut dan kencing berdarah.
Sama seperti batu kemih lainnya, tergantung lokasi batunya, ada yang bisa keluar spontan dengan sendirinya, ada yang tersangkut di dalam ginjal, dan hanya pembedahan (atau ‘tembak” dengan gelombang ke USWL) yang dapat menyelesaikannya.